Senin, 28 November 2011

kerajaan aceh


Kerajaan Aceh

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Aceh

          Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Aceh mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada masa ini banyak perdagangan dari daerah lain yang datang ke Aceh untuk membeli hasil buminya. Peninggalan budaya pada masa pemerintahan Iskandar Muda, yaitu masjid Baiturrahman. Setelah IskandarMuda wafat digantikan oleh Sultan Iskandar Tani. Tata-tata pemerintahan Aceh diatur dalam undang-undang yang disebut Adat mahkota Alam. Berdasarkan tata pemerintahan tersebut wilayah Aceh dibagi dalam wilayah Sagi dan wilayah pusat kerajaan. Tiap Sagi terdiri dari sejumlah mukmin dan dikepalai oleh panglima Sagi yang disbut hulubalang besar.

Sebagai Negara islam disebut serambi Mekah hal ini diketahui bahwa Aceh menjadi pusat penyebaran agama islam di Asia Tenggara dan untuk memperdalam islam lebih dahulu belajar ke Aceh untuk mendapatkan dasar islam yang kuat. Masyarakat Aceh dikelompokan dalam golongan Teuku, yakni golongan masyarakat sipil dan golongan tengku, yakni golongan agama. Penghasilan kerajaan Aceh didapat dari penarikan pajak dan cukai yang berasal dari pajak pasar dan cukai intan.

Dalam bidang sastra banyak melahirkan tkoh-tokoh sebagai berikut.
a.     Syamsudin Pasai, Hamzah Fansuri, dan Nurudin ar Raniru mengembangkan filsafat islam.
b.     Hasil karya Nurudin ar Raniri mengarang Bustanus Salatina (taman raja-raja dan adapt istiadat Aceh serta ajaran islam).
c.      Ahli piker Aceh Abdurrauf dari Singkel (Syeikh Kuala) membuat tafsir Alqur’an dalam bahasa melayu ia menentang aliran heterodoks (mahluk yang diciptakan sebagai penampilannya penciptanya). Aliran yang dianutnya adalah aliran ortodoks, yakni Allah pencipta dan mahluk ciptaan-Nya tidak dapat mengetahui keadaan-Nya. Kemunduran Aceh disebabkan meninggalnya Sultan Iskandar Muda, tidak ada pengganti yang bijaksana serta mundurnya perdagangan Aceh akibat Malaka jatuh ketangan Portugis sehingga perdagangan islam beralih ke Demak.
1. Raja-raja yang pernah memmerintah Kerajaan Aceh

a. Sultan Ali Mughayat Syah        (1514-1528)
b. Sultan Salahuddin                     (1528-1537)
c. Sultan Alauddin Riayat Syah    (1537-1568)
d. Sultan Iskandar Muda               (1607-1637)
e. Sultan Iskandar Tani                 (1637-1641)

   Ada beberapa factor yang mendukung kerajaan Aceh dengan cepat, yaitu
1.     Letaknya sangat strategis, yaitu didaerah Selat Malaka.
2.     Pelabuhan Aceh (Olele) memiliki persyaratan sebagai pelabuhan         internasional sehingga banyak kapal asing yang singgah di Aceh.
3.     Memiliki kekayaan Alam Khususnya lada yang sangat laku dipasaran internasional.
4.     Faktor politik, yaitu jatuhnya kerajaan malaka ketangan Portugis (1511 M), sehingga banyak perdagangan Islam yang singgah di Aceh.


       Puncak kejayaan kerajaan Aceh terjadi pada saat masa peerintahan Sultan Iskandar Muda. Kerajaan aceh mulai mengalami kemunduran ketika diperintah oleh Sulatan Iskandar Tani.

Sebab-sebab kemunduran Aceh diantaranya
1.     Kekalahan perang Aceh melawan Portugis di Malaka tahun 1629
2.     Tidak adanya tokoh yang cukup kuat setelah Sultan Iskandar Muda wafat
3.     Terjadinya permusuhan diantara kaum Ulama
4.     Daerah-daerah kekuasaan Aceh melepaskan diri
5.     Perdagangan dan perekonomian Aceh semakin melemah

Kerajaan Aceh merupakan kerajaan islam yang menggunakan sebagai syariat islam (hukum islam) sebagai sumber dalam pemerintahan. Kitab adapt Makuta Alam, yaitu kitab yzng berisi perpaduan syariat islam dengan adapt istiadat Aceh merupakan kitab hukum dalam pemerintahan Kerajaan Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar